barisan kata ini aku buat ketika aku teringat akan senyumu
wanita paruh baya dengan kerutan di dahi dan pipinya
namun tak lelah untuk selalu tersenyum
dari bibirnya terlantur ayat-ayat indah teriring harapan tanpa henti
entah apa yang ia katakan berdua bersama Tuhannya
hanya dirinya dan Tuhan yang tahu