Sunday 4 August 2013

Always Love You Part 5




“Halo? Mom?”
Aku sedang berjalan menuju halte bus ketika Mom menelponku
“Kau sedang dimana sayang?” tanya Mom di ujung telpon sana.
“Aku sedang berada di halte. Menunggu bus. Ada apa Mom?” tanyaku seraya mencari tempat duduk kosong.
“Mom hanya ingin mengetahui keadaanmu. Bagaimana kabarmu sayang?”
Aku mengapit ponsel di antara telinga dan bahuku. “Aku baik-baik saja Mom. Berangkat kuliah, bekerja di restaurant, lalu pulang. Selalu begitu.” Tanganku mencari-cari cologne yang belum sempat ku pakai di dalam tas.
“Hari ini kau ada kuliah?”
“Tidak. Hari ini hari sabtu Mom. Aku ingin pergi ke tempat Paula. Kami ingin menghabiskan waktu bersama.” Aku menyemprotkan cologne tersebut di sekitar leherku
“Kapan kau akan pulang sayang?”
“Nanti. Setelah ujian berakhir aku berjanji aku akan langsung pulang.”
“Mom merindukanmu sayang.” Dapat kudengar nada sendu dari suaranya.
“Aku juga merindukanmu Mom. Dan aku juga merindukan masakan ayam saus teriyakimu itu.”
Mom terkekeh. “Kau merindukan ayam itu? Oke, nanti ketika kau pulang Mom akan masakan ayam saus teriyaki yang paling enak untuk anak Mom tercinta.”
“Terima kasih Mom. Oh, bus-nya sudah datang. Sudah dulu Mom. Aku mencintaimu.”
“Mom lebih mencintaimu sayang.”
Lalu aku menaruh ponselku di dalam tas dan beranjak dari kursi. Ketika kakiku hendak menaiki bus tiba-tiba seseorang menarik lenganku. Aku terhuyung dan jatuh ke belakang. Menabrak seseorang. Aku menoleh ke belakang. Andreas? Mau apa laki-laki itu disini? Sepagi ini?
“Kau mau kemana Claura?” tanya Adreas dengan senyum mempesonanya.
“Aku ingin pergi dengan menaiki bus. Sekarang tolong lepaskan tanganku karena aku akan ketinggalan bus.”
“Untuk apa pergi dengan bus kalau kau bisa pergi dnegan mobilku?”
Apa? “Tidak terima kasih. Aku lebih suka menaiki bus.”
Aku hendak melangkah lagi tapi Andreas malah semakin mengetatkan genggamannya. “Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.”
“Maaf. Mungkin lain kali. Aku hari ini sudah ada janji dengan temanku. Tolong lepaskan tanganku karena sebentar lagi bus akan berjalan.”
“Tidak sebelum kau mengatakan iya.”
Aku membuka mulut hendak berdebat dengannya ketika kulihat bus yang ingin ku naiki pergi meninggalkan halte. Mataku melebar menatap bus itu yang sudah melaju pergi. Aku ketinggalan bus ku, dan itu semua karena dia!
“Puas?” tanyaku kepadanya.
“Apa?” tanyanya pura-pura tidak tahu.
“Sekarang aku ketinggalan bus dan aku harus menunggu bus yang lain datang kembali.”
“Sudah ku bilang mengapa kau harus naik bus ketika kau bisa pergi dengan mobilku, Claura?”
Arghh…. “Baiklah. Dimana mobilmu?”
Andreas tersenyum sumringah. Ia terlihat senang. Ia lalu menarik lenganku dan membawanya menuju mobil sedan berwarna hitam. Andreas membukakan pintunya untukku dan aku melangkah masuk ke dalam mobil. Ia lalu berjalan memutar dan duduk di balik kemudi.
“Dimana supirmu?” tanyaku heran ketika ia mulai menyalakan mobil.
“Dia sedang libur.” Ucapnya singkat.
“Aku ingin pergi ke tempat temanku. Rumahnya dekat restaurant Grandy’s. Dari sini belok kiri.”
Mobil ini tidak belok kiri. Ia terus berjalan lurus sehingga kita melewati restaurant Grandy’s. Aku menatap Andreas bingung.
“Seharusnya kita tadi belok kiri.”
“Siapa yang bilang aku ingin mengantarmu ke tempat temanmu?”
Apa? Jadi laki-laki tua ini ingin menculikku? Seharusnya aku tidak percaya dengannya.
“Aku ingin membawamu ke suatu tempat. Kau pasti menyukainya.”
Aku hanya mampu membuka mulut. Tidak tahu harus berkata apa. Apa yang diinginkan laki-laki tua ini sebenarnya?

2 comments:

  1. Makasi sis,postingannya.
    Lagi donggg sis!! Peenasaran :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.... nanti2 ya.... kalo hr ini juga ntar stok aku abis. sabar menunggu saja :)

      Delete